Harga Saham Mlpt Hari Ini

Harga Saham Mlpt Hari Ini

BMRI - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Harga 1 lembar saham BMRI adalah Rp7250.0000 hari ini. Jadi harga 1 lot saham BMRI adalah Rp725000.0000 dihitung dari : Rp7250.0000 x 100 lembar.

Tanggal Update: 6 September 2024 20:59

Berinvestasi dalam saham memerlukan penelitian yang komprehensif: Anda harus mempelajari dengan cermat seluruh data yang tersedia, antara lain keuangan perusahaan, berita terkait, dan analisis teknikalnya. Jadi analisis teknikal untuk MULTIPOLAR TECHNOLGY TBK menunjukkan kondisi netral untuk hari ini, dan peringkat 1 minggunya adalah pembelian. Karena kondisi pasar yang rentan terhadap perubahan, sebaiknya anda melihat lebih jauh ke masa depan — berdasarkan peringkat 1 bulan, saham MULTIPOLAR TECHNOLGY TBK menunjukkan sinyal beli. Lihat selengkapnya tentang

untuk analisis yang lebih komprehensif.

Jika anda masih ragu, cobalah untuk mencari inspirasi di

BEI kembali buka perdagangan saham MLPT, HOMI dan FMII di pasar regular dan pasar tunai pada Jumat, 13 September 2024.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan atau suspensi saham MLPT, HOMI dan FMII.

Investor asing kembali beli saham Rp 459,46 miliar saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali cetak rekor pada Selasa, 10 September 2024.

PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) akan tebar dividen interim Rp 206,2 miliar untuk tahun buku 2024.

PT Multipolar Technology Tbk membagikan dividen interim tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 155 per saham.

Sebagian besar belanja modal PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) untuk anak usaha perseroan pada 2022.

PT Multipolar Technology Tbk meraih penjualan Rp 911,28 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 556,92 miliar.

PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) akan membagikan dividen sebesar Rp 135 per saham.

Multipolar Technology, Mitsui& Co Ltd dan Edgeconnex Europe B.V telah teken conditional sale and purchase agreement pada 14 Februari 2022.

PT Multipolar Technology Tbk membagikan dividen interim untuk tahun buku 2021 itu Rp 90 per saham.

PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) mencatatkan laba bersih Rp 82,06 miliar pada semester I 2021.

BEI membuka suspensi perdagangan saham MLPT di pasar regular dan tunai mulai perdagangan saham sesi I, Jumat 25 Juni 2021.

Untuk bisa mengembangakan bisnis data center, Multipolar Technology menjajaki potensi kemitraan dengan pemain lain yang memiliki pengalaman lebih lama.

PT Multipolar Technology Tbk melalui anak usahanya PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) merupakan perusahaan yang berfokus pada layanan pengelolaan GTN Data Center.

BEI suspensi saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) di pasar regular dan pasar tunai pada Senin, 14 Juni 2021.

BEI menyatakan telah terjadi peningkatan harga saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) memimpin kenaikan harga saham di jajaran top gainers pada 7-11 Juni 2021.

Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk, Wahyudi Chandra menuturkan, pihaknya yakin dengan kinerja 2021 seiring pada awal 2021 mencatat hasil positif.

PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2020 sebesar Rp 115 per lembar saham.

MLPT - PT. Multipolar Technology Tbk

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyuspensi atau menghentikan perdagangan saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) karena harganya naik secara tidak wajar dalam waktu singkat.

Dalam pengumuman resminya 13 September 2024 kemarin, BEI menyampaikan suspensi saham MLPT berlaku sejak sesi pertama perdagangan Selasa (17/9) hari ini. Pemberlakuan suspensi akan berlangsung sampai dengan pengumuman lanjutan dari bursa.

Sebelumnya pada 11 September 2024, pergerakan harga saham MLPT telah disoroti oleh BEI. Alasannya, harga saham emiten milik Grup Lippo ini bergerak di luar kebiasaan pasar atau Unusual Market Activity (UMA).

“Sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham MLPT di pasar reguler dan pasar tunai,” ungkap BEI dalam pengumuman resminya.

Menurut data idnfinancials.com, harga saham MLPT mengalami kenaikan 50,35% ke level Rp4.330 dalam 5 hari perdagangan terakhir. Sedangkan dalam perdagangan sebulan terakhir, harga saham MLPT telah melonjak 146,72%. (KR)

Saham Bank Central Asia (BBCA) turun ke zona merah mengekor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berada di zona merah. IHSG pagi tadi berada di level 7.200-an

Berdasarkan data RTI, Senin (11/11/2024), pukul 09.10 WIB perdagangan IHSG dibuka di level 7.262,82, melemah 24 poin atau 0,33%. IHSG bergerak di level tertinggi 7.287,25 dan level terendah 7.255,73.

Melansir Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBCA hari ini dibuka melemah ke level Rp 9.900 dimana sebelumnya harga saham BBCA berada di angka Rp 10.075.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelemahan ini dinilai karena adanya pengaruh faktor ekonomi makro global dan domestik yang memengaruhi adanya sentiman investor terhadap saham bank raksasa di Indonesia.

Pasalnya tak hanya BBCA yang anjlok, tapi juga semua saham bank plat merah seperti Bank Nasional Indonesia (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Bank Mandiri (BMRI) ikut melemah di hari ini.

Fluktuasi atau pergerakan saham BBCA hari ini diprediksi bergerak di kisaran angka Rp 9.800 - Rp 10.950. Sedakan selama 2024 saham BBCA bergerak di angka Rp 8.675 - Rp 10.950.

Sebagai informasi, pada kuartal III 2024 Bank Central Asia berhasil catatkan laba bersih sebesar Rp 41,1 triliun dimana angka ini tumbuh 12,8% dari tahun sebelumnya pada periode yang sama . Laba per saham juga ikut naik 16,16% menjadi Rp 115.000.

Demikian informasi terkait harga saham BBCA hari ini, semoga bermanfaat ya detikers!

Lihat juga video: Pengaruh Pemilihan Umum Amerika Serikat Terhadap Pasar

[Gambas:Video 20detik]

Multipolar Technology Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan layanan teknologi informasi terpadu (IT). Produk dan layanannya meliputi perangkat keras dan perangkat pendukung, sistem aplikasi dan layanan implementasi, konsultasi IT dan layanan profesional serta layanan alih daya dan pengelolaan IT. Anak perusahaannya termasuk PT Visionet Internasional, yang bergerak di bidang outsourcing IT dan layanan pengelolaan IT; PT Graha Teknologi Nusantara, yang bergerak dalam penyediaan layanan data center, dan PT Artomoro Prima Internasional, yang bergerak dalam bisnis e-money.